Selasa, 06 Januari 2009

2 Januari 2006, Ahad 17.10…

Hari itu, Ahad, 2 Januari 2006. Seorang perempuan mengerang kesakitan di ruang bersalin RS Al Islam, Bandung.

Perjuangan antara hidup dan mati demi sebuah kehidupan jabang bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan.

Setelah berjuang lebih dari 3jam, pukul 17.10 sesosok bayi laki-laki mungil (berbibir tebal) terlahir. (Lama ‘terendam’ dalam cairan ketuban membuat bibirnya merah merekah, mirip vokalis Rolling Stones, Mick Jagger ).

Tangan-tangan cekatan perawat segera ‘mengambil alih’ sang bayi.

Selang panjang dimasukkan kedalam mulut tubuh kecil itu. Menghisap sisa cairan ketuban dan cairan lain yang masuk ke mulutnya. Sementara perawat lain membersihkan sisa lendir yang meliputi sekujur tubuh si bayi.

Tidak terdengar tangisan. Si bayi tidak menangis.

Tapi tangan kecil tampak menggapai-gapai ke udara. Tidak lama terdengar tangisan nyaring membahana di seluruh ruangan. Alhamdulillaah…

Rakean Ahmad Zayyid Ardhi, nama si jabang bayi. 3,3 kg dengan panjang 50cm.

Puluhan sms di mengudara menyampaikan kabar gembira ini.

Tidak terasa, rana Nikon Coolpix 995 yang mengabadikan gambar detik demi detik saat bersejarah itu telah berkedip ratusan kali.

Ratusan bingkai foto kelahiran anakku...